.: Belajar memahami kegagalan dari Thomas Alfa Edison :.

Assalamu’alaikum wr.wb
Siapa yang gak pernah mengalami kegagalan coba?
Yah pastinya juga mayoritas kita itu pernah mengalami yang namanya kegagalan? Betul gak sobat?
Tapi kegagalan tersebut, akan membawa kita sukses dan bahkan bisa membawa kita dalam arti kata yaa tidak sukses gitu, hehe 
Ngomong-ngomong mengenai kegagalan, kita belajar memahami kegagalan dari Thomas Alfa Edison yuk. Siapa tahu kita jadi semangat lagi kan? 

(Thomas Alfa Edison dengan sebuah lampunya)

Thomas Alfa Edison penemu lampu, pada mulanya dianggap bodoh oleh gurunya, sehingga dia dikeluarkan dari sekolahnya. Ibunya memutuskan untuk mengajari sendiri anaknya, karena tak ada sekolah yang mau menerimanya.
Karier penemuannya diawali setelah membaca buku School of Natural Philosophy karya RG Parker (isinya petunjuk praktis untuk melakukan eksperimen di rumah) dan Dictionary Of Science. Ibunya lalu membuatkan sebuah Laboratorium kecil buat dia.
Penemuan terbesarnya adalah Lampu pijar. Namun sebenarnya Thomas Alfa Edison telah menemukan banyak alat dan telah dipatenkan. Penemuan yang dipatenkannya tercatat sebanyak 1.093 buah.
Pada saat menemukan Lampu Pijar ini Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaannya yang ke 9.999 dia berhasil secara sukses menciptakan lampu pijar yang benar-benar menyala terang. Pada saat keberhasilan dicapainya, dia sempat ditanya: Apa kunci kesuksesannya. Thomas Alfa Edison menjawab: “SAYA SUKSES, KARENA SAYA TELAH KEHABISAN APA YANG DISEBUT KEGAGALAN. Bayangkan dia telah banyak sekali mengalami kegagalan yang berulang-ulang. Bahkan saat dia ditanya apakah dia tidak bosan dengan kegagalannya, Thomas Alfa Edison menjawab: “DENGAN KEGAGALAN TERSEBUT, SAYA MALAH MENGETAHUI RIBUAN CARA AGAR LAMPU TIDAK MENYALA”. Luar biasa, Thomas Alfa Edison memandang kegagalan dari kaca mata yang sangat positif. Kegagalan bukan sebagai kekalahan tapi dipandang dari sisi yang lain dan bermanfaat, yaitu mengetahui cara agar lampu tidak menyala. 

Cara pandang positifThomas Alfa Edison, tidak menyurutkan semangat, bahkan tetap mampu meyakinkan orang lain untuk mendanai “Proyek Gagal” nya yang berulang-ulang. Ini juga satu hal yang luar biasa. Adakah kita mampu menyakinkan orang untuk mendanai riset kita yang telah gagal berulang-ulang? Tentu bukan pekerjaan yang mudah bukan?

1 komentar:

Ninie mengatakan...

Betul3...Belajar dr kesilapan, kan...

Follow kiter ek..kita dh follow awk...Follower ke-40. Ada doodles utk awk sempena raya…

http://thebeautyofsplendid.blogspot.com/2011/08/free-doodles-nidoodle-series.html

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
BLOG PROFESIONAL IPMAKA 11 GARUT | Pengelola Redaksi Dwi Nurhayati | DESAIN BLOG KANG PENDI | TEMPLATE ORIGINAL KENDHIN x-template.blogspot.com