Sejarah terbentuknya IPMAKA ..
Sebelum 24 Mei 1998 tiga hari setelah jatuhnya Presiden Soeharto, di SMUN 1 Garut belum ada organisasi pelajar mesjid. Gimana mau buat, mesjid pun belum ada, he he. Sholat jum'at pun di gedung basket. Nah pada tanggal tersebut berkumpullah anak-anak Para Pencari Tuhan (lebay.com he he) berkumpul untuk mendirikan IPMAKA di Mesjid yang baru selesai dibangun (dulu bangunan mesjid tersebut adalah Lab IPA) Para kontestan yang hadir, kelas 3 sekitar 6 orang yang Kang Arief masih ingat, Teh Nuraini, Kang Indra, dan Kang Fikri, kelas 2 yang hadir pasukan akhwat semua sekitar 10 di motori Teh Desi, kelas 1 yang datang cuma 3 orang yaitu Kang Arief, Teh Linda Marlianti, dan satu lupa 
Banyak usulan tentang nama, struktur organisasi, dll. Akhirnya di sepakatilah IPMAKA atau Ikatan Pelajar Mesjid Al-Kautsar sebagai nama organisasi dan bernaung di Bidang Rohis OSIS. Nah berlanjut pada agenda pemilihan ketua, semua bingung karena kelas 3 tidak mungkin menjabat karena sebentar lagi akan lulus, para akhwat kelas 2 pun tidak pede memimpin, hmm melihat gelagat tersebut penulis izin ke pemimpin rapat untuk ke WC (padahal mau kabur, pulang ke rumah) Baru saja melangkahkan kaki di depan WC, Kang Indra menyuruh Kang Arief masuk kembali ke dalam mesjid, di sanalah terjadi proses pemaksaan dari mayoritas peserta untuk menjadi ketua. Akhirnya, dengan di sertai rasa bingung campur aduk dengan spirit coba-coba, penulis menerima amanah tersebut. Sampai sebelum kedatangan angkatan Andi Sawali, Asep Syafa'at, Zeni Muttaqien, Ridwan, Iman Nurzaman, Sofyan, Teh Irma, dkk (afwan sebagian sudah lupa), kegiatan mesjid diisi dengan pengajian rutin, bersih-bersih. Agak rikuh juga mimpin IPMAKA karena pengurusnya akhwat semua
lumayan jadi pengurus paling ganteng, he he.. tapi kehadiran Kang Asep Hudin (dimanakah engkau berada wahai sahabatku?? 
Sang penjaga mesjid memberikan spirit untuk lebih mencintai mesjid ini. Beliaulah teman seperjuangan yang rajin bersih-bersih mesjid dan bersih-bersih mesjid, dan mempersiapkan sholat Jum'at.
Kehadiran siswa baru pada bulan Juli 1998 membuat Kang Arief bingung mempromosikan IPMAKA ke mereka, satu sisi minta bantuan ke organisasi lain malu karena beliau-beliau semua lebih senior, di sisi lain sebagai anak Ciawitali malu ngomong sama adik kelas karena belum terbiasa. Alah sudahlah daripada organisasi ini mati, lebih baik nekad saja, demikian yang penulis tekadkan. Akhirnya penulis masuk ke tiap-tiap kelas mempromosikan IPMAKA. Bagaimana caranya agar adik-adik menjadi siswa yang sholeh/sholehah tapi beprestasi? Mau tau jawabannya??? Jawabannya adalah IPMAKA punya. Pengen bukti??? Kang Arief sebutkan kakak kelas 2 dan 3 yang punya prestasi kecuali prestasi penulis yang tidak disebutkan karena yang boro-boro masuk 10 besar, masuk 15 besar aja engga, alias ranking 15 ke atas
Kalau mau gabung, silahkan isi daftar atau form ini. Mohon diserahkan 1 minggu setelah penawaran ini. Alhamdulillah, selama semingggu pendaftar pengurus IPMAKA mencapai 110 orang! Kaget juga kok bisa, akhirnya dibuatlah kegiatan pertama pengajian, lumayan yang hadir banyak. Untuk memanaskan suasana pengajian, gorengan dan kue disuguhkan pada para kontestan Para Pencari Tuhan tersebut dari kas bulanan IPMAKA sebesar 75 juta eh Rp. 75.000. Suguhan kue atau gorengan pada sebuah kegiatan relatif jarang pada masa itu
Hukum alam, dari pas pembentukan pengurus dari 110 kontestan, yang benar-benar militan dan mau menjadi pengurus menyusut menjadi 20 orang. Meskipun dengan jumlah yang sedikit tapi generasi Kang Andi Sawali, cs mampu menggerakkan IPMAKA menjadi organisasi solid dan terpandang di SMUN 1 Garut. Pada masa itu, kami sering mabit, bersih-bersih mesjid, rihlah, dan banyak kegiatan lainnya yang tidak pernah terlupakan dalam kenangan. Sudah seperti saudara pokoknya Pada pertengahan kepengurusan, IPMAKA akhirnya berpisah dengan Rohis tapi tetap saling melengkapi karena Ketua IPMAKA juga menjabat Ketua Rohis. Penulis melihat semenjak era Andi Sawali sampai sekarang IPMAKA semakin berkembang pesat. Alhamdulillah, dari dulu sampai sekarang para pengurus IPMAKA terkenal dengan akhlaknya yang bagus dan berprestasi, amin. Mudah-mudahan brand image ini tetap dipertahankan.
Banyak usulan tentang nama, struktur organisasi, dll. Akhirnya di sepakatilah IPMAKA atau Ikatan Pelajar Mesjid Al-Kautsar sebagai nama organisasi dan bernaung di Bidang Rohis OSIS. Nah berlanjut pada agenda pemilihan ketua, semua bingung karena kelas 3 tidak mungkin menjabat karena sebentar lagi akan lulus, para akhwat kelas 2 pun tidak pede memimpin, hmm melihat gelagat tersebut penulis izin ke pemimpin rapat untuk ke WC (padahal mau kabur, pulang ke rumah
) Baru saja melangkahkan kaki di depan WC, Kang Indra menyuruh Kang Arief masuk kembali ke dalam mesjid, di sanalah terjadi proses pemaksaan dari mayoritas peserta untuk menjadi ketua. Akhirnya, dengan di sertai rasa bingung campur aduk dengan spirit coba-coba, penulis menerima amanah tersebut. Sampai sebelum kedatangan angkatan Andi Sawali, Asep Syafa'at, Zeni Muttaqien, Ridwan, Iman Nurzaman, Sofyan, Teh Irma, dkk (afwan sebagian sudah lupa), kegiatan mesjid diisi dengan pengajian rutin, bersih-bersih. Agak rikuh juga mimpin IPMAKA karena pengurusnya akhwat semua lumayan jadi pengurus paling ganteng, he he.. tapi kehadiran Kang Asep Hudin (dimanakah engkau berada wahai sahabatku?? Sang penjaga mesjid memberikan spirit untuk lebih mencintai mesjid ini. Beliaulah teman seperjuangan yang rajin bersih-bersih mesjid dan bersih-bersih mesjid, dan mempersiapkan sholat Jum'at.Kehadiran siswa baru pada bulan Juli 1998 membuat Kang Arief bingung mempromosikan IPMAKA ke mereka, satu sisi minta bantuan ke organisasi lain malu karena beliau-beliau semua lebih senior, di sisi lain sebagai anak Ciawitali malu ngomong sama adik kelas karena belum terbiasa. Alah sudahlah daripada organisasi ini mati, lebih baik nekad saja, demikian yang penulis tekadkan. Akhirnya penulis masuk ke tiap-tiap kelas mempromosikan IPMAKA. Bagaimana caranya agar adik-adik menjadi siswa yang sholeh/sholehah tapi beprestasi? Mau tau jawabannya??? Jawabannya adalah IPMAKA punya. Pengen bukti??? Kang Arief sebutkan kakak kelas 2 dan 3 yang punya prestasi kecuali prestasi penulis yang tidak disebutkan karena yang boro-boro masuk 10 besar, masuk 15 besar aja engga, alias ranking 15 ke atas
Kalau mau gabung, silahkan isi daftar atau form ini. Mohon diserahkan 1 minggu setelah penawaran ini. Alhamdulillah, selama semingggu pendaftar pengurus IPMAKA mencapai 110 orang! Kaget juga kok bisa, akhirnya dibuatlah kegiatan pertama pengajian, lumayan yang hadir banyak. Untuk memanaskan suasana pengajian, gorengan dan kue disuguhkan pada para kontestan Para Pencari Tuhan tersebut dari kas bulanan IPMAKA sebesar 75 juta eh Rp. 75.000. Suguhan kue atau gorengan pada sebuah kegiatan relatif jarang pada masa itu Hukum alam, dari pas pembentukan pengurus dari 110 kontestan, yang benar-benar militan dan mau menjadi pengurus menyusut menjadi 20 orang. Meskipun dengan jumlah yang sedikit tapi generasi Kang Andi Sawali, cs mampu menggerakkan IPMAKA menjadi organisasi solid dan terpandang di SMUN 1 Garut. Pada masa itu, kami sering mabit, bersih-bersih mesjid, rihlah, dan banyak kegiatan lainnya yang tidak pernah terlupakan dalam kenangan. Sudah seperti saudara pokoknya Pada pertengahan kepengurusan, IPMAKA akhirnya berpisah dengan Rohis tapi tetap saling melengkapi karena Ketua IPMAKA juga menjabat Ketua Rohis. Penulis melihat semenjak era Andi Sawali sampai sekarang IPMAKA semakin berkembang pesat. Alhamdulillah, dari dulu sampai sekarang para pengurus IPMAKA terkenal dengan akhlaknya yang bagus dan berprestasi, amin. Mudah-mudahan brand image ini tetap dipertahankan.(Sumber : Kang Arief yang memulai sekolah pada Juni 1997 kelas 1 C)
